Daftar Merek Cat Dinding Di Indonesia Mengandung Timbal

Daftar Merek Cat Dinding Di Indonesia Mengandung Timbal

Rumah yang menggunakan merek cat mengandung timbal masih banyak ditemukan di Indonesia. Bahkan, 77% cat dinding yang beredar di Indonesia masih mengandung timbal.

Berdasarkan data laporan penelitian yang dilakukan Bank Dunia atau World Bank yang berjudul A Toxic Threat to Indonesia Human Capital: Prevalence and Impact of Lead Paint in Indonesian Homes mencatat sebanyak 57,9% rumah tangga di Indonesia menggunakan merek cat interior yang mengandung timbal. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi penghuni rumah khususnya anak-anak berusia 5 tahun ke bawah yang 46% atau sebanyak 10,2 juta tinggal di rumah yang menggunakan cat mengandung timbal.

Penelitian tersebut dilakukan pada November-Desember 2023 terhadap 5.506 rumah tangga yang terdiri dari 17.455 individu di seluruh Indonesia.

Peneliti juga meneliti sampel merek cat untuk membuktikan apakah mengandung timbal atau tidak. Mereka membeli 136 sampel cat dari 68 toko cat lalu melakukan uji coba untuk melihat kandungan timbal di dalamnya. Dari 136 sampel cat yang diuji coba, sebanyak 105 atau sekitar 77% cat mengandung timbal.

Viva Living sudah merangkum fakta-fakta terkait cat di rumah warga Indonesia yang masih menggunakan cat mengandung timbal.

Risiko Kesehatan Memakai Merek Cat Mengandung Timbal

Dalam jangka waktu yang lama, jika menggunakan merek cat mengandung timbal bisa menyebabkan gangguan sistem saraf. Pada anak-anak, gangguan sistem saraf akibat timbal bisa menyebabkan penurunan kecerdasan atau IQ, terkena attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan penyakit penurunan sistem saraf lainnya seperti alzheimer hingga parkinsons.

Keracunan timbal juga bisa menyebabkan gangguan kardiovaskular. Sebab, adanya timbal di dalam darah bisa menghambat enzim yang terlibat dalam sintesis sel darah merah yang bisa menyebabkan terjadinya anemia. Pada orang dewasa, paparan timbal kronis bisa menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan jantung koroner.

Paparan timbal kronis juga bisa menurunkan fungsi ginjal dan menyebabkan penyakit pada ginjal. Sementara itu, paparan timbal juga menimbulkan risiko serius pada kesehatan reproduksi, khususnya kalangan wanita usia subur.

Timbal dapat melewati penghalang plasenta sehingga janin yang ada di dalam kandungan bisa terpapar efek racunnya. Paparan timbal pada bayi yang belum lahir dikaitkan dengan hasil kehamilan yang merugikan, seperti kelahiran prematur, hingga berat badan lahir rendah.

Paparan timbal selama masa kehamilan juga bisa menyebabkan keterlambatan perkembangan dan gangguan kognitif pada bayi yang memperparah efek antargenerasi dari keracunan timbal.

Daftar Wilayah Peredaran Cat Mengandung Timbal

Merek cat yang mengandung timbal paling banyak ditemukan di Maluku dan Papua dengan 77% rumah tangga yang menggunakan. Selanjutnya ada Sumatera, di mana 76% rumah tangga menggunakan cat terpapar timbal.

Lalu, di Kalimantan ada 64% rumah tangga yang catnya positif mengandung timbal. Di Sulawesi ada 61% rumah tangga yang menggunakan cat mengandung timbal.

Sementara itu, Jawa-Bali memiliki 51% rumah tangga yang menggunakan merek cat mengandung timbal. Selanjutnya ada Nusa Tenggara dengan prevalensi paling rendah di antara wilayah-wilayah tersebut, yaitu 46%.

Di sisi lain, secara geografis juga menunjukkan perbedaan regional terkait cat yang mengandung timbal yang signifikan. Sumatera memiliki jumlah hasil positif tertinggi, dengan 33 dari 40 sampel (83%) mengandung timbal. Sulawesi juga menunjukkan tingkat kontaminasi timbal yang tinggi, dengan 93% (22 dari 24) sampel menunjukkan hasil positif.

Demikian pula, wilayah Maluku & Papua memiliki prevalensi yang tinggi, dengan 88% (14 dari 16) sampel menunjukkan hasil positif timbal. Wilayah Jawa-Bali, meskipun memiliki jumlah hasil positif yang lebih rendah, masih mencatat persentase yang signifikan, dengan 61% (17 dari 28) sampel yang dinyatakan positif.

Wilayah Kalimantan dan Nusa Tenggara memiliki tingkat kehadiran timbal yang agak lebih rendah, dengan masing-masing 70% (14 dari 20) dan 63% (5 dari 8) sampel yang dinyatakan positif.

Warna Produk Cat yang Mengandung Timbal

Selain itu, penelitian juga dilakukan pada sampel cat untuk membuktikan apakah mengandung timbal atau tidak. Peneliti membeli 136 sampel cat dari 68 toko cat lalu melakukan uji coba untuk melihat kandungan timbal di dalamnya. Dari 136 sampel cat yang diuji coba, sebanyak 105 atau sekitar 77% cat mengandung timbal.

Hasil tersebut didapatkan pada cat berbagai warna, dengan warna putih dan krem memiliki tingkat timbal yang tinggi yaitu 75% atau 36 dari 48 cat warna putih dan 80% atau 28 dari 35 cat warna krem mengandung timbal.

Cat warna hijau juga menunjukkan tingkat kontaminasi yang signifikan yaitu 83% atau 19 dari kaleng cat sampel menunjukkan hasil positif. Lalu, cat abu-abu sebanyak 63% atau 10 dari 16 kaleng cat, sementara warna biru sebanyak 90% atau 9 dari 10 kaleng cat menunjukkan hasil positif timbal.

Cat oranye, ungu, dan kuning memiliki ukuran sampel yang minimal, dengan hanya satu atau dua sampel yang diuji, tetapi setiap warna memiliki setidaknya satu hasil positif. Tidak ada warna cat yang terbukti bebas timbal secara konsisten.

Harga Merek Cat yang Mengandung Timbal

Dalam penelitian itu disebutkan bahwa merek cat timbal secara konsisten lebih murah daripada cat tanpa timbal. Rata-rata, jenis cat dengan uji timbal negatif harganya Rp 165,1 ribu per kaleng ukuran 5 kg. Sementara itu, harga cat yang mengandung timbal (105 kasus dalam penelitian ini) harganya Rp 126,3 ribu dengan ukuran kaleng yang sama. Hal itu menunjukkan bahwa rata-rata merek cat tanpa timbal dijual dengan harga 31% lebih mahal daripada cat yang mengandung timbal.

Sebagian penjual lokal masih menjual merek cat yang mengandung timbal dan dalam beberapa kasus, produsen secara keliru mengklaim tidak ada kandungan timbal tambahan. Sekitar 77% merek cat populer yang saat ini tersedia bagi konsumen dan diuji sebagai bagian dari penelitian Bank Dunia ditemukan mengandung timbal, dan tidak ada warna cat yang ditemukan bebas timbal secara sistematis (termasuk 136 pengujian di 26 merek).

Topik Terkait

Rumah MurahRumah SubsidiRumah