Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Investasi Rumah dan Tanah
Instrumen investasi kian berkembang pesat saat ini dan semakin beragam. Instrumen investasi tersebut mulai dari saham, reksa dana, obligasi, kripto dan banyak lagi. Namun di tengah maraknya berbagai jenis investasi masih ada juga orang-orang yang memilih berinvestasi di properti seperti rumah dan tanah.
Investasi properti memang sudah dikenal sejak lama karena dianggap menawarkan keuntungan besar dan sangat aman. Maklum harga harga tanah dan rumah memang selalu naik setiap tahun dan dalam sejarah di Indonesia tidak pernah mengalami penurunan sama sekali bahkan ketika resesi ekonomi tahun 1998 maupun saat pandemi baru-baru ini.
Namun apakah investasi rumah dan tanah masih bisa menghasilkan keuntungan saat ini apalagi harganya naik cukup signifikan setelah pandemi dinyatakan berakhir oleh pemerintah
Investasi rumah, apartemen hingga tanah saat ini masih berpotensi mengalami keuntungan yang signifikan. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan bagi yang ingin menaruh dananya dalam bentuk aktiva tetap jenis ini.
- Lokasi Rumah
Investasi rumah atau tanah sebaiknya berada di dekat infrastruktur seperti jalan tol, transportasi publik dan sekolah. Jika dekat dengan infrastruktur maka berdasarkan pengalaman Viva Living harga properti bisa lebih mahal dan lebih cepat di masa mendatang. Sementara kalau lokasinya tidak banyak dikelilingi infrastruktur harganya cenderung stagnan dan akan sangat sulit untuk menjualnya kembali. - Pastikan Legalitas Kelengkapan Surat
Sebelum membeli tanah atau rumah maka pastikan rumah atau tanah sudah sertifikat hak milik. Jika tidak maka akan dikenakan biaya tambahan apabila akan menaikan menjadi SHM. - Cara Pembayaran
Jika rumah atau tanah untuk investasi didapat dengan mencicil maka pembeli harus memperhatikan skema bunganya floating dan berapa lama mendapatkan suku bunga flat karena saat ini tidak ada lagi bank yang menawarkan suku bunga flat atau tetap sampai masa cicilan berakhir. Bahkan bank Syariahpun tidak ada.
Kelebihan dari investasi rumah dan tanah adalah investor menjadi pemegang kendali. Hal itu berbeda dengan investasi aset finansial yang kendalinya ditentukan oleh faktor eksternal seperti manager investasinya. Kalau investasi di aset finansial maka kendalinya ada di luar. Ada faktor ekonomi makro, ekonomi regional, inflasi, krisis dan lainnya.
Namun, investasi rumah, apartemen dan kavling tanah juga memiliki kelemahan karena ada biaya tambahan. Misalnya pajak dan biaya pemeliharaan yang tidak ditemukan dalam investasi aset finansial. Rumah dan tanah memang termasuk investasi yang berpotensi menguntungkan karena biasanya harganya naik terus.
Namun investasi jenis itu dinilai lebih cocok untuk jangka panjang dan tidak bagi investor pemula karena modalnya besar dan tidak bisa segera dimonetisasi. Perlu modal relatif besar dan juga pertimbangan matang untuk memilih lokasi yang tepat dan non-likuid atau tidak mudah dijual kembali.
Setiap jenis investasi pasti memiliki risiko. Pada investasi rumah atau tanah risikonya adalah kita terpaksa menjual dengan harga dibawah harga pasar karena kebutuhan finasial yang mendesak. Misalnya kondisi ekonomi yang lagi resesi dan tidak memiliki dana darurat yang cukup hingga banyak yang ingin menjual rumah atau tanah dengan cepat. Bisa juga faktor kondisi properti atau lingkungannya seperti rusak, rawan bencana, fasilitas umum yang tidak memadai dan sebagainya.
Saat berinvestasi rumah atau tanah maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, tujuan beli, apakah untuk disewakan, dibangun ruko, ditanami tanaman produktif, atau lainnya. Kedua, terkait lokasi. Ketiga, terkait biaya seperti apakah bayar tunai atau KPR. Kemudian, biaya renovasi, biaya perawatan, pajak, dan lainnya. Hal ini penting agar saat menjual atau menyewakan properti bisa menutup biaya-biaya tersebut.