Keuntungan dan Kerugian Membeli Rumah Dipinggir dan Apartemen Ditengah Kota
Hunian tempat tinggal jadi hal penting yang harus diperhatikan semua orang. Karena hampir setengah waktu kita yaitu sebanyak 24 jam dihabiskan di rumah dan baru selanjutnya tempat kerja, sekolah dan tempat lainnya. Menyadari hal tersebut maka memilih hunian yang tepat jadi hal penting yang perlu mendapat perhatian serius.
Saat memilih hunian seringkali kita dihadapkan pada dilema antara apartemen yang lokasinya di tengah kota dan dekat tempat kerja atau rumah yang areanya lebih luas tapi lokasinya agak jauh ke pinggiran karena bila harus membeli apartemen dipinggiran maka hal tersebut merupakan pilihan yang buruk dan merugikan. Menjawab pertanyaan itu maka Viva Living membuat ulasan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih tempat tinggal ideal.
Apartemen di Tengah Kota
Kelebihan dari membeli apartemen yang terletak ditengah kota yang idealnya sudah pasti juga dekat dengan sarana transportasi umum dan fasilitas yang memadai antara lain adalah
- Lebih Murah dari Rumah di Tengah Kota
Apartemen bisa dibilang relatif lebih miring harganya ketimbang rumah. Meski bukan hal yang mustahil namun akan sulit menemukan rumah seharga di bawah Rp 1 miliar yang memiliki kualitas dan fasilitas yang bagus di Jakarta khususnya. Lain halnya dengan apartemen. Dengan harga di bawah Rp 1 miliar kita bisa dengan mudah mendapatkan apartemen dengan fasilitas yang lengkap. Kalau dapat apartemen seharga Rp 1 miliar ke bawah di tengah kota Jakarta ini banyak dan fasilitasnya wow. - Dekat Fasilitas dan Transportasi Umum
Bukan hanya itu saja apartemen umumnya punya lokasi yang bagus termasuk dekat dengan fasilitas umum seperti pusat belanja bahkan akses ke transportasi umum. Apartemen juga punya banyak plus minus akan tetapi plusnya lokasinya bagus dan fasilitas banyak.
Kekurangan dari memilih hunian apartemen ditengah kota antara lain adalah
- Banyak Biaya IPL yang Lebih Tinggi dari Rumah
Dengan beragam fasilitas yang disediakan maka harap maklum saja bila tinggal di apartemen pada akhirnya akan cukup menguras kantong. Ada sejumlah biaya yang umumnya hanya dikenakan saat tinggal di apartemen. Ada pula biaya yang tarifnya lebih mahal dikenakan ke penhuni apartemen ketimbang bila kita memiliki rumah. Minusnya ada biaya maintenance bulanan karena aprtemen ini memiliki lift dan penerangan umum yang cukup banyak khususnya apartemen yang memiliki basement. Kemudian listrik dan air biasanya iurannya lebih tinggi daripada rumah apabila kita memilih apartemen kelas menengah atas. Kemudian ada biaya parkir bulanan di apartemen yang ditujukan agar apartemen tidak menjadi tempat penitipan kendaraan bagi masyarakat sekitar yang tidak memiliki garasi.
Rumah di Pinggir Kota
Kelebihan dari memiliki rumah murah dipinggir kota yang biasa jauh dari tempat kerja adalah sebagai berikut
- Lebih Murah dari Rumah di Tengah Kota
Membeli rumah di pinggiran Kota jelas lebih murah ketimbang yang ada di tengah kota. Ini berhubungan langsung dengan harga tanah dan nilai jual objek pajak (NJOP) di wilayah pinggiran yang cenderung masih murah. Membeli rumah dengan luas lahan di atas 70 meter persegi maka perlu merogoh kocek di atas Rp 800 juta. Sementara bila membeli rumah di pinggiran, dengan luasan lahan yang sama kita hanya perlu merogoh Rp 300 - 500 jutaan. - Lebih Luas dari Apartemen di Tengah Kota
Membeli rumah di pinggiran kota bisa jadi pilihan karena luas area yang bisa dimiliki cenderung lebih luas ketimbang apartemen di tengah kota. Misalkan dengan dana Rp 500 juta kita hanya bisa membeli apartemen tipe studio dengan luas di bawah 24 meter persegi. Contohnya saja apartemen di bilangan Jakarta Barat tipe studio seluas 24 meter persegi dipasarkan dengan harga Rp 390 juta dan ini belum termasuk PPN, biaya AJB dan BPHTB. Sementara, dengan dana yang sama kita sudah bisa membeli rumah dengan tanah hingga seratus meter persegi yang sudah berdiri bangunan 2 kamar tidur di atasnya. Tak jarang ada rumah seluas 60 meter persegi di pinggiran jakarta dipasarkan dengan harga Rp 200 jutaan. Atau dengan kata lain kita bisa membeli dua unit rumah yang masing-masing luas tanahnya 60 meter persegi dengan dana hanya sebesar Rp 500 jutaan.
Kekurangan dari membeli rumah murah dipinggiran selain akan menghabiskan banyak waktu dan uang untuk biaya transportasi adalah
- Jauh dari Tempat Kerja sehingga Boros Waktu
Konsekuensi dari lokasi yang berada di pinggiran adalah jarak menuju tempat kerja yang cenderung lebih jauh. Bila tak ada transportasi umum seperti KRL, MRT ataupun LRT biaya transportasi tak jarang bikin kantong jebol terutama bila kawasan tersebut hanya mengadalkan akses jalan tol saja. Biaya transportasi ini pada akhirnya akan sama dengan biaya untuk mencicil apartemen ditengah kota. - Kawasan Belum Berkembang
Tinggal di pinggiran kota juga harus menghadapi tantangan lain seperti kawasan yang belum terlalu berkembang. Salah satu konsekuensinya adalah jauh dari pusat keramaian dan pusat hiburan. Tak jarang, pemilik rumah di pinggiran harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai pusat tempat hiburan terdekat seperti mal.