MOU Bank Mandiri dan Perumnas
Guna Permudah Pemilikan Rumah di 45 Proyek Perumnas di Seluruh Indonesia. Perum Perumnas sebagai penyedia hunian terjangkau bagi masyarakat Indonesia terus meningkatkan fasilitas terbaiknya bagi konsumen.
Jenis hunian yang dibangun oleh Perumnas bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki beberapa kemudahan bagi konsumen, seperti DP atau uang muka sekitar 1-5% hingga subsidi sekitar 11-12% per tahun dengan bunganya sebesar 5% saja.
Keringanan tersebut membantu masyarakat Indonesia dengan penghasilan yang cukup untuk dapat memiliki rumah berfasilitas premium. Guna mewujudkan hal tersebut, Perumnas tidak berjalan sendirian untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat. Perumnas terus mengupayakan kolaborasi dengan berbagai pihak yang dapat membantu peningkatan fasilitas, salah satunya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Baru-baru ini, Perumnas bekerjasama dengan Mandiri dalam penyediaan jasa perbankan untuk pembiayaan pembelian perumahan kepada end user dan first buyer pada 45 proyek Perumnas. Angka 45 tersebut dicanangkan sesuai dengan usia Perumnas pada tahun ini yakni 45 tahun. Dalam program ini, telah disediakan plafon pembiayaan yang mencapai Rp 900 miliar.
Kolaborasi antara Perumnas dan Mandiri telah disahkan oleh Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Donsuwan Simatupang dan Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Anna Kunti Pratiwi pada Senin, 23 September 2019 di Plaza Mandiri, Jakarta. Donsuwan menuturkan, pihak Mandiri telah menyalurkan KPR sebesar Rp 42,96 triliun hingga Agustus 2019.
Kerjasama ini akan semakin menguntungkan para konsumen, sebab berbagai keuntungan bisa didapat oleh masyarakat. Keuntungan tersebut seperti suku bunga yang lebih kompetitif, proses yang lebih cepat serta potensi mendapatkan hunian terbaik di lokasi premium.
Selain itu, program ini berlaku bagi para konsumen pembeli rumah tapak yang tersedia di 40 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Selanjutnya, kerjasama ini akan berlanjut pada konsep high rise produk Perumnas.
Target dari kolaborasi ini yakni 3.200 unit hunian atau setara dengan Rp 1,119 triliun untuk konsep rumah tapak yang terserap. Melalui fasilitas KPR yang disediakan, Anna Kunti menambahkan, harapan kerjasama ini dapat mewujudkan pencapaian target tersebut. Hal tersebut juga beriringan dengan kebutuhan masyarakat yang masih tinggi terhadap rumah tapak.
Di samping kerjasama penyediaan fasilitas KPR ini, Perumnas terus menggencarkan pembangunan konsep hunian terintegrasi yang digandrungi oleh milenial. Milenial sebagai target market berikutnya, ditandai dengan alokasi hunian subsidi sekitar 20 hingga 30% yang ditujukan bagi masyarakat menengah ke bawah. Dengan begitu, target market Perumnas akan semakin meluas dan mudah dengan bantuan kolaborasi KPR bersama Mandiri.