Riset Colliers : Pasar Apartemen Jakarta Semakin Lesu

Riset Colliers : Pasar Apartemen Jakarta Semakin Lesu

Jumlah orang yang berinvestasi apartemen saat ini cenderung menurun karena mengalami kerugian. Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan kerugian terjadi karena minat sewa apartemen yang rendah. "Pemilik apartemen merasa bahwa 'saya rugi beli apartemen karena kosong dan susah banget cari penyewa'. Itu memang fenomena yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya," kata Ferry dalam media briefing.

Pasar apartemen saat ini memang sedang lesu. Sementara para investor apartemen tetap harus membayar biaya IPL atau Iuran Pemeliharan Lingkungan atau yang kadang dikenal dengan istilah service charge meskipun apartemen mereka tidak terisi karena apartemen memiliki fix cost yang tetap untuk pemeliharaannya sama seperti juga iuran RT/RW yang tetap ditagihkan walaupun rumah tidak kita tempati secara rutin.

Baca Juga :
9 Jenis Apartemen Yang Dijual Di Jakarta

Biaya tetap ini yang membuat para investor dan spekulan merasa semakin rugi karena harga apartemen yang tidak naik. "Harga jelas tidak bisa naik. Kalau memang tidak ada sewanya, siapa yang mau beli dengan harga lebih tinggi. Itu yang buat orang tidak tertarik lagi investasi di apartemen" katanya.

Menurutnya pada tahun ini jumlah orang yang membeli apartemen saat ini lebih sedikit dibanding yang membelinya untuk dipakai sendiri atau end user. Ia merinci jumlah investor saat ini sekitar 46 persen sedangkan end user 54 persen. Padahal sebelumnya jumlah investor mencapai 60 persen sedangkan end user 40 persen. Perubahan komposisi ini terjadi karena suksesnya program DP Nol persen yang dicanangkan oleh Bank Indonesia sehingga memudahkan para karyawan yang ingin memiliki apartemen mampu membelinya.

Ferry menjelaskan penyebabnya karena saat ini pengembang lebih memilih untuk menghabiskan stok apartemen yang siap huni di mana jenis apartemen itu lebih diminati end user. Sedangkan investor lebih menyukai apartemen yang dalam proses pembangunan (under construction). "Tujuannya adalah untuk mendapatkan capital gain yang lebih baik tapi sekarang stok under construction enggak terlalu banyak," katanya.

Topik Terkait

Survey dan RisetApartemenApartemen MurahBebas DPJual BeliKas KerasKPA