Penyebab MRT dan LRT Sepi Penumpang

Penyebab MRT dan LRT Sepi Penumpang

Jakarta memiliki banyak moda transportasi seperti bus rapid transit (BRT) LRT Jabodebek, LRT Jakarta, hingga MRT. Namun, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menilai beberapa transportasi umum belum beroperasi secara optimal.

Salah satu yang dicontohkan Budi adalah MRT Jakarta. Menurutnya okupansi MRT Jakarta masih sangat minim. Dari target okupansi MRT Jakarta yang sebanyak 180 ribu penumpang per hari, yang baru terisi rata-rata hanya 80 ribu penumpang per hari. "Okupansi daripada MRT itu belum maksimal. Jadi tercatat mestinya bisa 180 ribu per hari, sekarang MRT itu baru 80 ribu," ujar Budi Karya di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Faktor Penyebab Apartemen LRT City Sepi Pembeli
Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek bakal segera beroperasi dalam waktu dekat. Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal moda transportasi anyar itu bareng para artis dan influencer untuk meningkatkan popularitasnya. Namun sayangnya segera beroperasinya LRT Jabodebek belum memberi dampak signif…

Dia pun mengungkapkan biang kerok kurang optimalnya transportasi umum di Jakarta. Budi Karya mengungkapkan hal itu terjadi karena ada masalah pada perjalanan awal dan akhir menggunakan transportasi umum di Jakarta.

Maksudnya, masyarakat masih sulit untuk melakukan perpindahan antar moda. Dalam kasus MRT Jakarta misalnya, untuk menuju stasiun MRT dan berjalan menuju tujuan dari stasiun MRT belum lengkap transportasi antarmodanya. Baik secara individual maupun secara kolektif harus dilakukan, jadi satu sisi memang mekanisme ini harus kita pikirkan berkaitan dengan antarmoda

Hal ini membuat masyarakat banyak yang tidak mau naik transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi disamping kurangnya disinsentif bagi pemilik kendaraan roda empat seperti tarif parkir mobil yang tergolong murah yaitu hanya Rp 4.000 per jam atau Rp 650 per m2 per jamnya (asumsi lahan yang digunakan untuk 1 mobil adalah 6 meter persegi). Berbeda dengan sepeda motor yang biaya sewa lahan parkirnya adalah Rp. 2000 per jam atau Rp. 3.300 per m2 per jam dengan asumasi lahan yang digunakan 0,6 meter persegi.

Salah kaprah biaya sewa lahan parkir dengan memakai jumlah roda dan bukan luas area yang ditempati ini membuat moda transportasi umum sangat tidak diminati oleh pemilik kendaraan roda empat.

Survey BI : Penjualan Rumah Terus Mengalami Penurunan Tahun 2023
Bank Indonesia (BI) mengeluarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) terbaru. Tercatat pada triwulan II 2023 harga rumah mengalami peningkatan sementara tren penjualan mengalami penurunan. Berdasarkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2023 tercatat naik 1,9% (yoy) atau…

MRT Jakarta Akan Bangun Properti Dekat Stasiun MRT

PT MRT Jakarta dan Jakarta Propertindo (JakPro) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait potensi kerja sama pengembangan properti di kawasan berorientasi transit (TOD) DKI Jakarta.

Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat dengan Direktur Utama JakPro Iwan Takwin di Gedung Wisma, Jakarta Pusat. Tuhiyat menyampaikan bila MoU ini baru tahap awal dalam menjajakan potensi kerja sama antar kedua perusahaan pelat merah. Meski begitu menurutnya kedua pihak masih perlu membahas banyak hal terkait pengembangan properti di kawasan berorientasi transit ini.

Pasar Apartemen Jakarta Semakin Lesu
Jumlah orang yang berinvestasi apartemen saat ini cenderung menurun karena mengalami kerugian. Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan kerugian terjadi karena minat sewa apartemen yang rendah. “Pemilik apartemen merasa bahwa ’saya rugi beli apartemen kar…

"Tentunya diawali ada kesepahaman di antara kita (JakPro dan MRT) apakah nanti NDA dulu (non-disclosure agreement), FGD (forum group discussion), kemudian melakukan kajian sampai dengan PKS (perjanjian kerja sama). Kami harap sih ini tidak akan lama," kata Tuhiyat.

Tuhiyat menjelaskan sejauh ini terdapat 5 kawasan yang berkemungkinan dapat dilakukan pengembangan properti di kawasan berorientasi transit. Kelima kawasan tersebut adalah Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M, Senayan, dan Dukuh Atas.

"Chance (peluang pengembangan) yang ada di kami itu adalah proyek atas pengembangan kawasan transit yaitu ada 5 kawasan yang diamanatkan Pemprov DKI, kawasan Lebak Bulus, kawasan Fatmawati, kawasan Blok M, kemudian kawasan Istora Senayan, dan kawasan Dukuh Atas" jelasnya.

Daftar Kawasan Yang Dilewati MRT Balaraja - Cikarang
Pemerintah bakal melanjutkan proyek MRT fase III yang tersambung antara Balaraja hingga Cikarang. Proyek ini terbagi dalam dua tahap besar. Tahap pertama sepanjang 33,76 km yang menyambung dari timur ke barat. Rutenya mulai dari Kembangan hingga Ujung Menteng. Jika dirinci maka stage 1 dari tahap p…

Namun ia belum bisa memastikan kawasan mana yang akan dikembangkan sebab kedua belah pihak masih harus berdiskusi lebih lanjut. Selain itu ia juga belum bisa memastikan properti jenis apa yang akan dibangun di kawasan itu nantinya.

"Jadi kalau ditanya proyek (akan dikerjakan) mana, di antara 4 (5) kawasan prioritas tadi silahkan di-mapping dulu. Gak ada spesifik dulu kan juga dari sisi JakPro kan juga harus selektif juga kira-kira yang mungkin return-nya juga bagus," ungkap Tuhiyat.

Topik Terkait

TransportasiFasilitasApartemenJakarta SelatanTOD