Lompat ke konten

Rumah Subsidi Bersertifikasi Hijau Di Serang Pecahkan Rekor MURI

Rumah subsidi merupakan salah satu pilihan hunian terjangkau, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Penyediaan rumah subsidi bukan hanya di kota-kota besar saja, melainkan merata di semua provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Banten.

Salah satu perumahan yang menyediakan rumah subsidi di Banten adalah Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) Serang. Perumahan ini berlokasi di Jalan Pamarayan Tambak, Desa Nagara, Kecamatan Kibin, Serang, Banten.

Perumahan ini cukup strategis dekat dengan pintu gerbang tol Cikande sekitar 4,2 km atau setara 10 menit perjalanan.

Menurut pihak Marketing MGK, Lily Antony rumah subsidi yang tersedia di Perumahan MGK sekitar 350 unit yang dibagi dalam 2 cluster yakni 200 unit di Cluster Kirana dan sekitar 150 unit di Cluster Permai. Ke depannya akan ada tambahan unit dan sedang dibangun. Selain itu, akan ada pula bangunan ruko komersial yang dapat disewa.

“Cluster Kirana full sekarang, Cluster Permai kurang lebih 150 unit (terjual),” kata Lily.

Ada pun harga jual rumah subsidi di sini Rp 166 juta per unit. Memiliki luas bangunan 36 meter persegi dengan luas lahan 60. Di dalamnya terdapat 2 kamar tidur, kamar mandi, dan ruang keluarga. Di belakang ada ruang terbuka hijau untuk menjemur pakaian dan dapur terbuka.

Plafon rumah cukup tinggi yakni 3,5 meter sehingga rumah terasa sejuk meskipun di tengah hari terik.

Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) Serang telah mengantongi sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Oktober 2024 dan rekor MURI sebagai Perumahan Subsidi Pertama yang Mendapatkan Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH).

Air yang digunakan berasal dari PDAM. Menurut salah satu warga Cluster Kirana, Nanik Irnawati, kualitas air cukup baik, meskipun di awal warna airnya agak keruh.

“Di sini kalau air mati management langsung kirim air, jadi fast respon. (Kondisi airnya) tapi sementara doang (kotor) nggak sampai berhari-hari. Paling kuning dikit lah ya, ini kan bekas tanah kayak rawa ya, persawahan gitu,” ujar Nanik.

Untuk listrik masing-masing rumah diberi kapasitas 1.300 watt. Warga diperbolehkan memasang AC, alat elektronik, hingga CCTV di rumah.

Nanik mengatakan setelah 5 tahun menempati rumah tersebut, warga diperbolehkan untuk merenovasi. Ia mengambil KPR selama 15 tahun dengan bunga flat. Setelah KPR dilunasi, warga akan mendapat SHM atau Sertifikat Hak Milik.

“Paling nunggu 5 tahun baru boleh direnovasi terserah kita,” ujarnya.

Selama masa perawatan, warga belum boleh memasang pagar di depan rumah, tetapi untuk kanopi di halaman diperbolehkan. Kemudian, per rumah dikenakan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) sebesar Rp 60.000.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) berkunjung ke Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) Serang, melihat kondisi rumah subsidi hari ini.

Dalam sambutannya, AHY meminta ke depannya agar penyediaan rumah bukan hanya murah bagi masyarakat tetapi memperhatikan pelestarian lingkungan.

“Green konsep, ini penting karena Indonesia harus membangun infrastruktur dengan tetap pelestarian alam dan kita harus sama-sama bertanggung jawab terhadap lingkungan,” kata AHY dalam acara Kunjungan Kerja di perumahan tersebut.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) mengunjungi Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) di Serang, Banten. Ia melakukan peninjauan ke beberapa rumah subsidi yang siap huni.

Tidak sendiri, Ara datang ditemani oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto.

Pantauan Viva Living di lokasi, Ara tiba pukul 09.15 WIB. Ia terlihat mengenakan pakaian dinas berwarna coklat.

Ia mengunjungi 2 rumah contoh di Perumahan MGK, yakni rumah subsidi dan rumah komersial.

Pada kunjungan rumah subsidi, ia melihat-lihat bagian dalam rumah yang masih kosong tanpa furniture dan sudah diisi furniture. Ara menanyakan seputar spesifikasi fisik bangunan, luas, hingga pembiayaannya. Kemudian, ia masuk ke rumah contoh komersial yang belum diperjualbelikan.

Setelah rumah contoh, Ara juga mengunjungi rumah salah satu warga Cluster Kirana, Nanik Irnawati yang telah menempati rumah tersebut sejak Juli 2024 lalu.

Ara memuji interior rumah Nanik yang rapi dan trendi. Seluruh dindingnya dipasang wallpaper polos dan bagian dapurnya yang semi terbuka terlihat kekinian dengan wall panel dan hiasan dinding.

“Nyaman, atapnya tinggi, desain rumahnya bagus. Terus di sini kalau air mati management langsung kirim air, jadi fast respon. (Kondisi airnya) tapi sementara doang (kotor) nggak sampai berhari-hari. Paling kuning dikit lah ya, ini kan bekas tanah kayak rawa ya, persawahan gitu,” ujar Nanik.

Sementara itu, Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) Serang merupakan hunian yang dikembangkan oleh PT Infiniti Triniti Jaya atau Infiniti Realty. Perumahan ini berlokasi di Jalan Pamarayan Tambak, Desa Nagara, Kecamatan Kibin, Serang, Banten.

Melihat dari catatan Viva Living, Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) Serang telah mengantongi sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Oktober 2024 lalu.

Perumahan ini cukup strategis dekat dengan pintu gerbang tol Cikande sekitar 4,2 km atau setara 10 menit perjalanan. Sepanjang perjalanan menuju Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) Serang, di kanan dan kiri jalan banyak terdapat pedagang kaki lima. Selama perjalanan Viva Living tidak melihat angkot atau kendaraan umum melintas, tetapi sempat melewati kawasan dengan angkot terparkir rapi tetapi tidak digunakan.

Menurut Nanik Irnawati, angkot tersebut beroperasi saat waktu pergi dan pulang pekerja pabrik di sekitar sana yakni pukul 06.30 WIB dan 14.30 WIB hingga malam.

Lokasi Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) Serang tidak di pinggiran jalan utama, melainkan masuk ke jalan yang lebih kecil. Jalanan ini cukup untuk dilalui satu mobil dan satu motor. Di salah satu sisi jalan terdapat irigasi air yang cukup lebar dan ada kantor tetapi airnya tidak begitu dalam hanya sekitar mata kaki hingga paha orang dewasa. Di sekeliling perumahan banyak terlihat perumahan, lahan kosong, dan persawahan.